Odeng "Ngodeng" di TMII: Jananan Khas Korea yang Menggoda Selera

 (TOKOEL)

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) tidak hanya terkenal sebagai pusat kebudayaan yang menyajikan kekayaan tradisi Indonesia, tetapi juga menjadi surga bagi para pecinta kuliner. Salah satu hidangan yang belakangan mencuri perhatian di TMII adalah odeng "Ngodeng," jananan khas Korea yang kini hadir dengan sentuhan lokal untuk memanjakan lidah pengunjung.

Odeng, yang juga dikenal sebagai eomuk dalam bahasa Korea, adalah makanan jalanan populer yang terbuat dari adonan ikan. Biasanya, odeng disajikan dalam bentuk tusuk sate dan dimasak dalam kaldu panas yang gurih. Hidangan ini sangat terkenal di Korea karena cocok dinikmati di segala cuaca, terutama saat cuaca dingin. Di TMII, odeng "Ngodeng" menjadi alternatif jajanan yang unik dan menarik perhatian dengan rasa autentiknya.

Odeng "Ngodeng" di TMII tidak hanya menawarkan rasa asli Korea tetapi juga mengusung konsep kuliner modern yang memadukan elemen lokal. Berikut adalah beberapa keunikan yang membuat odeng ini berbeda:

  1. Ragam Varian Rasa: Selain rasa klasik yang gurih, "Ngodeng" menawarkan variasi rasa seperti pedas, keju, dan kari. Ada juga inovasi dengan bumbu khas Nusantara seperti rasa rendang dan sambal matah.
  2. Kaldu Khusus: Kaldu yang digunakan untuk merebus odeng di TMII dibuat dengan rempah-rempah pilihan. Pengunjung dapat memilih kaldu tradisional Korea atau kaldu rasa lokal seperti soto atau gulai.
  3. Penyajian Modern: Odeng "Ngodeng" disajikan dalam kemasan yang menarik dan ramah lingkungan. Pengunjung dapat menikmati odeng di tempat atau membawanya pulang sebagai oleh-oleh.
  4. Interaksi Langsung: Pengunjung dapat melihat langsung proses pembuatan odeng, mulai dari perendaman dalam kaldu hingga penyajiannya. Hal ini memberikan pengalaman yang lebih interaktif dan mendalam.

Mengapa Harus Mencoba Odeng "Ngodeng"?

  1. Rasa Autentik dan Variatif: "Ngodeng" menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi untuk menjaga keaslian rasa, tetapi tetap memberikan sentuhan inovatif yang sesuai dengan lidah lokal.
  2. Harga Terjangkau: Meskipun tampil sebagai makanan jalanan premium, odeng "Ngodeng" dijual dengan harga yang ramah di kantong, mulai dari Rp10.000 per tusuk.
  3. Cocok untuk Semua Usia: Baik anak-anak, remaja, maupun orang dewasa dapat menikmati odeng ini karena rasanya yang ringan tetapi tetap kaya.
  4. Hidangan Sehat: Dengan kandungan protein tinggi dari ikan dan kaldu rendah lemak, odeng "Ngodeng" menjadi pilihan jajanan sehat dibandingkan gorengan atau camilan lainnya.

Odeng "Ngodeng" di TMII adalah bukti bahwa inovasi kuliner dapat menghubungkan budaya yang berbeda. Dengan rasa autentik, varian unik, dan konsep modern, jajanan ini tidak hanya memuaskan selera tetapi juga memberikan pengalaman baru bagi para pengunjung. Jadi, jika Anda sedang berkunjung ke TMII, jangan lupa untuk mampir dan menikmati kelezatan odeng "Ngodeng."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anjungan Provinsi Bali di TMII: Menyelami Pesona Budaya Pulau Dewata

Ingin Oleh-oleh yang Unik? Kunjungi Toko Suvenir TMII yang Mengagumkan!

Museum Pusaka TMII: Merawat Jejak Warisan Nusantara